Tips Belajar Akuntansi

What Is Cloud Accounting?


Software akuntansi awan mirip dengan tradisional, lokal, atau perangkat lunak akuntansi diri menginstal. Data dikirim ke "awan," di mana ia diproses dan dikembalikan ke pengguna. Semua fungsi aplikasi dilakukan off-site, bukan pada desktop pengguna. Dalam komputasi awan, pengguna mengakses aplikasi software dari jarak jauh melalui Internet atau jaringan lain melalui penyedia layanan aplikasi cloud. Menggunakan software akuntansi awan membebaskan bisnis dari keharusan untuk menginstal dan memelihara perangkat lunak pada komputer desktop individu. Hal ini juga memungkinkan karyawan di departemen lain, kantor terpencil atau cabang untuk mengakses data yang sama dan versi yang sama dari perangkat lunak.

Dengan akuntansi cloud, itu juga lebih mudah untuk mendapatkan pelaporan real-time dan visibilitas di seluruh organisasi Anda, dengan kemampuan mobile yang lebih besar dan kolaborasi. model berbasis langganan yang populer di kalangan penyedia akuntansi awan, dan dalam kebanyakan kasus langganan ini penggunaan berbasis. Perusahaan yang membayar langganan akuntansi awan menerima pembaruan perangkat lunak segera setelah mereka tiba, tanpa pembelian software tambahan yang diperlukan.

Apa perbedaan antara akuntansi Cloud dan software akuntansi tradisional?

Ada beberapa perbedaan utama antara akuntansi awan dan tradisional, di tempat akuntansi. Untuk satu, akuntansi awan lebih fleksibel. data akuntansi dapat diakses dari mana saja pada perangkat apapun dengan koneksi internet, bukan pada beberapa pilih lokal komputer. Kedua, tidak seperti software akuntansi tradisional, software akuntansi awan update informasi keuangan secara otomatis dan memberikan pelaporan keuangan secara real-time. Ini berarti saldo rekening selalu akurat dan lebih sedikit kesalahan terjadi karena entri data manual. Mereka juga lebih mampu menangani transaksi multi-mata uang dan multi-perusahaan lebih efisien.
Share:
Read More

Literacy Hoax: Rumor dan Gosip Sebagai Rumus Fisika? (Bagian 2)

Tulisan berikut ini dapat menjadi bahan pengayaan sosiologi dalam mengkaji rumor dan gossip di Twitter dalam observasi perilaku manusia.  Gosip adalah bagian dari manusia sebagai makhluk sosial. Gosip dan rumor telah menjadi semacam "menyenangkan" cara untuk mengeksploitasi keberadaan informasi asimetris dalam kehidupan sosial. Ia bahkan telah diakui sebagai suatu hal yang penting dalam keberlanjutan dan kemampuan beradaptasi dalam kelompok-kelompok sosial di periode panjang evolusi manusia. Kehidupan modern terbaru telah membawa kita tempat besar untuk gosip dan rumor atas nama pertukaran informasi. Peran media sosial, micro-blogging, layanan jaringan sosial telah memainkan peran yang sangat penting dalam cara kita bergosip. Namun, media berbasis pelanggan ini rentan terhadap tipuan, kebohongan, informasi mengalir dari orang ke orang tanpa bisa dihentikan. Ada banyak kasus di seluruh dunia bagaimana hoax menyebar dengan mengendarai gosip dan rumor di seluruh media sosial, tipuan dari berita kematian pahlawan hak asasi manusia, Nelson Mandela (Januari 2011), bintang rock Mick Jagger (Februari 2011), dan aktor film silat, Jackie Chan (Maret, 2011). Pada berita tersebut ditulis, tiga tokoh dunia yang hidup dalam kondisi yang baik, namun rumor tentang kematian mereka telah memukul dunia. Menjadi sebuah trending topik di twitter.

Beberapa kasus, penyebaran gosip dan rumor bisa dilihat seperti "epidemiologi informasi"menyebarkan seperti “penyakit contiguously” dari orang ke orang dan tempat ke tempat-tempat dari waktu ke waktu. Faktanya, memahami rumor dan gosip bisa memberi kita lebih banyak wawasan tentang "perilaku menggiring" di pasar, dan bahkan isu yang berkaitan dengan pengaruh sosial, keyakinan, dan ekstremisme politik. Beberapa studi tentang penyebaran gosip dan rumor dalam jaringan sosial. Kebanyakan dari mereka telah difokuskan pada lanskap topologi di mana gosip dan rumor sedang dibangun. Telah dipahami bahwa perilaku manusia pada gosip dan rumor mempengaruhi struktur jaringan sosial.

Twitter sebagai layanan micro-blogging secara online memiliki struktur komunitas yang unik, bagaimana rumor atau gosip menyebar melalui twitter juga memiliki beberapa perbedaan praktis dengan orang-orang melakukan mulut ke mulut jaringan sosial konvensional. Karena itu adalah layanan online, difusi berita menarik banyak fasters spasial dan kronologis. Dalam kasus yang ada seseorang yang tidak selalu memiliki ribuan pengikut twitter memposting pertanyaan tentang apakah seorang tokoh masyarakat telah mati, dan dalam beberapa menit telah menjadi pernyataan simpati dan belasungkawa dari ribuan orang. Kondisi ini telah menunjukkan bahwa rumor tentang seorang tokoh masyarakat tertentu tidak harus berasal dari tokoh masyarakat lainnya agar diperbanyak sehingga jauh di twitter. Jelas, ini adalah sifat mengapa kita sebut layanan Twitter sebagai social media.

Kajian yang disampaikan Hokky Situngkir diatas merupakan bukti network science atau ilmu jaringan, sebuah cabang baru ilmu pengetahuan yang lahir dari pertemuan ilmu fisika dan ilmu sosiologi. Hal yang menarik dari ilmu jaringan adalah ia mempelajari hal-hal yang terjadi di seputar kita. Bagaimana krisis moneter 1997 dapat menyebar hampir ke seluruh Asia? Bagaimana gerakan mahasiswa 1998 berhasil menumbangkan pemerintahan, tetapi gagal di waktu lain? Bagaimana perselisihan antardua orang dapat bereskalasi menjadi sebuah konflik regional? Bagaimana penyakit menular menyebar menjadi epidemik? Bagaimana ide atau tren budaya menyebar?

Meskipun pertanyaan- pertanyaan di atas tampak berbeda-beda, sebenarnya itu semua adalah variasi dari satu pertanyaan: bagaimana perilaku individu berkumpul (aggregate) menjadi perilaku kolektif? Masalah ini kita sebut sebagai masalah agregasi yang merupakan salah satu masalah paling besar dan mendasar dalam seluruh ilmu. Sebagai contoh, otak manusia bisa dikatakan hanya sebagai kumpulan miliaran sel saraf yang saling terhubungkan membentuk jaringan elektrokimia. Tapi bagi kita yang memilikinya tentu otak lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran, ingatan, kepribadian yang tidak bisa dijelaskan jika kita menganggap otak hanya sebagai kumpulan sel saraf.

Selama lebih dari 300 tahun ilmu modern telah berhasil menjelaskan banyak fenomena alam dengan cara mereduksinya menjadi bagian-bagian terkecil yang dianggap fundamental. Di sini diasumsikan jika kita mengerti komponen paling dasar dari sistem, maka secara prinsip kita dapat mengerti perilaku sistem. Cara berpikir seperti ini dapat ditemukan di banyak cabang ilmu terutama fisika. Ini bukanlah cara berpikir yang tepat untuk mengatasi banyak masalah modern. Pemenang Nobel Fisika Philip Anderson pada tahun 1971 menulis sebuah artikel penting berjudul More is Different di jurnal Science. Di artikel tersebut, Anderson menjelaskan bahwa fisika telah sukses mengklasifikasi partikel fundamental dan interaksinya untuk satu atom. Tetapi, coba kumpulkan atom dalam jumlah besar, maka ceritanya menjadi lain sama sekali. Oleh karena itu, kimia adalah ilmu tersendiri, bukan bagian dari fisika. Selanjutnya biologi tidak bisa direduksi menjadi kimia, begitu pula ilmu kedokteran bukan sekadar bagian biologi. Di skala yang lebih besar lagi kita temukan ilmu ekonomi dan sosiologi yang tidak dapat dijelaskan hanya dari pengetahuan psikologis, biologis, apalagi fisika.

Sampai akhir abad lalu, banyak ilmuwan kurang memperhatikan masalah agregasi ini kecuali para sosiolog. Hampir seluruh masalah di sosiologi adalah masalah agregasi: bagaimana aktivitas sekolompok individu dapat menimbulkan efek sosial yang diamati. Inilah yang membuat sosiologi sangat sulit.

Sistem sosial adalah sistem kompleks yang terdiri dari individu-individu yang tingkah lakunya sering membingungkan dan tidak bisa diprediksi. Tetapi jika individu berkumpul dalam jumlah cukup banyak kadang kita dapat mengerti sifat dasar kelompok tanpa harus mengetahui perilaku detail anggota kelompok. Di sinilah uniknya penelitian mengenai sistem kompleks. Di satu sisi, meskipun kita tahu pasti perilaku individu ini tidak menjamin kita dapat mengetahui perilaku kolektifnya. Sebaliknya, terkadang kita dapat mengerti perilaku kolektif tanpa perlu mengetahui secara pasti karakteristik dan sifat anggota kelompoknya.

Cerita berikut bisa memberikan ilustrasi. Beberapa tahun yang lalu para insinyur listrik di Inggris bingung karena adanya lonjakan pemakaian listrik tiba-tiba secara bersamaan di seluruh Inggris. Meskipun lonjakan ini hanya berlangsung beberapa menit saja, tetapi cukup membahayakan jaringan listrik di Inggris karena terjadi secara simultan. Akhirnya mereka dapat mengetahui bahwa lonjakan tiba-tiba tersebut terjadi paling parah ketika sedang berlangsung pertandingan final sepak bola liga Inggris, di mana seluruh penduduk Inggris menontonnya di televisi masing-masing. Saat istirahat pergantian babak, secara serentak mereka menyalakan kompor untuk memasak teh. Secara individu orang Inggris sangatlah kompleks seperti halnya setiap manusia di dunia. Tapi, kita tak perlu mengetahui banyak tentang mereka untuk memprediksi lonjakan pemakaian listrik jika kita tahu bahwa orang Inggris menyukai sepak bola dan teh. Untuk kasus ini individu dapat direpresentasikan secara sederhana.

Jika individu dapat direpresentasikan secara sederhana, lalu dari mana munculnya kompleksitas? Kompleksitas muncul dari interaksi antarindividu. Sebagai contoh adalah gen manusia. Sekarang ahli biologi telah mengetahui seluruh gen manusia. Tapi, ini bukan berarti kita dapat menjelaskan kompleksitas manusia. Karena mengetahui susunan gen bukan berarti mengerti fungsi gen-gen tersebut. Fungsi gen hanya dapat diketahui jika kita mengerti interaksi antargen yang terjadi. Pola interaksi inilah yang bisa menimbulkan kompleksitas yang hampir tak terhingga.

Sekarang kita dapat menarik kesimpulan bahwa untuk memahami dinamika kolektif, pengetahuan tentang interaksi antarindividu sangat penting. Kumpulan individu yang sama dapat menimbulkan efek yang berbeda jika interaksinya berbeda. Pertengkaran antara dua orang yang berbeda agama dapat membuat konflik religius tapi juga dapat berhenti di dua orang itu saja. Sebuah bank yang bangkrut dapat merusak sistem perbankan nasional tapi dapat pula tidak berpengaruh apa-apa. Interaksi berperan penting dalam menentukan hasil. Pertanyaan selanjutnya adalah, pola interaksi seperti apa yang mampu membuat perubahan besar sehingga kita harus perhatikan dan waspadai? Belum ada seorang pun yang tahu pasti jawabannya. Tetapi para ilmuwan mulai menguak mencari jawaban menggunakan hasil penelitian bertahun-tahun di dua bidang yang sepintas tidak berhubungan: Fisika dan Sosiologi. Dari sintesa kedua bidang inilah muncul ilmu baru yang dinamakan ilmu jaringan (networks science).

Jaringan dan fenomena dunia kecil
Ketika berbicara mengenai jarak, biasanya yang dimaksud adalah jarak yang memisahkan tempat atau benda di ruang fisik. Jauh atau dekatnya tergantung pada lokasi geografisnya. Mendefinisikan jarak dalam ruang fisik adalah hal yang wajar karena memang jarak fisik paling mudah dimengerti. Di lain pihak, sosiolog telah lama mengemukakan konsep jarak di luar ruang fisik, yaitu jarak di ruang sosial yang dinamakan jarak sosial. Jarak sosial memasukkan faktor pemisah nonfisik, misalnya perbedaan pendidikan, penghasilan, kekayaan, pekerjaan, kebangsaan, atau agama. Dalam interaksi sosial kadang faktor sosial tersebut lebih berperan daripada pemisahan secara geografis (fisik). Keluarga kaya yang bertetangga dengan keluarga miskin, misalnya, meskipun secara fisik dekat, tetapi jarak sosialnya jauh.
Sekarang ini, ilmu sosial, fisika, matematika, dan ilmu komputer telah bergabung untuk meneliti sebuah ruang baru yang sangat penting untuk mengerti berbagai fenomena dunia modern. Ruang itu adalah ruang jaringan (network space). Memang, matematikawan telah sejak lama mempelajari teori graf yang berhubungan dengan jaringan. Tetapi selama ini jaringan dalam teori graf diperlakukan hanya sebagai struktur statis. Dalam ilmu jaringan yang baru, selain struktur statis juga dipelajari dinamika dalam jaringan.
Satu contoh menarik yang menggambarkan pentingnya ruang jaringan berasal dari pengalaman ketika kita bertemu dengan orang yang tidak kita kenal. Setelah berkenalan dan berbincang-bincang beberapa saat, terkadang kita menemukan bahwa kita dengan orang yang baru kita kenal tersebut ternyata sama-sama mengenal seorang teman yang sama. Selanjutnya kita biasanya mengatakan, "...memang dunia ini kecil." Pengalaman ini membawa kita kepada apa yang disebut sebagai fenomena dunia kecil (small world phenomenon).

Fenomena dunia kecil ini bukan hanya menarik sebagai suatu pengalaman anekdotal, tetapi juga menarik perhatian ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih serius. Eksperimen ilmiah pertama mengenai fenomena dunia kecil dilakukan pada tahun 1967 oleh psikolog sosial Stanley Milgram di Harvard University. Milgram melakukan eksperimen yang inovatif untuk meneliti jaringan sosial. Dalam eksperimen ini terdapat dua kelompok peserta yang dinamakan pengirim dan target. Pengirim diminta untuk menyampaikan pesan kepada target yang telah dipilih sebelumnya. Kelompok pengirim diberi tahu biografi singkat mengenai target seperti nama, lokasi, dan pekerjaannya. Dengan bekal informasi ini, setiap pengirim berusaha menyampaikan surat kepada target dengan satu syarat: surat hanya boleh dikirimkan ke orang yang dikenal oleh si pengirim. Tentu jika pengirim mengenal target, maka ia dapat mengirimkan suratnya langsung kepada target. Tetapi kemungkinan ini sangat kecil karena kelompok pengirim pertama dan target dipilih secara acak, maka sangat besar kemungkinan pengirim pertama tidak mengenal target. Jadi kelompok pengirim juga terbagi dua, yaitu kelompok pengirim pertama dan kelompok pengirim lainnya yang menerima pesan dari pengirim sebelumnya dalam suatu rantai pesan. Kelompok pengirim pertama akan mengirimkan surat tersebut ke orang yang mereka kenal yang akan membuat surat itu mendekati target. Orang yang menerima surat selanjutnya menerima instruksi yang sama sehingga terbentuklah surat berantai menuju si target.

Dalam eksperimennya, Milgram memilih secara acak 300 orang peserta di Boston dan Omaha sebagai pengirim pertama. Milgram juga memilih seorang target yang bekerja sebagai pialang saham di Boston. 
Lalu Milgram mengirim surat kepada seluruh peserta dengan instruksi bahwa mereka harus mengirimkan surat-surat tersebut ke target yang berada di Boston melalui orang-orang yang dikenal oleh mereka. Sehingga terbentuk surat berantai menuju target yang berada di Boston. Surat berantai inilah yang menjadi alat untuk meneliti jaringan sosial masyarakat Amerika pada saat itu. Yang diteliti adalah peran jaringan sosial dalam suatu proses pencarian satu orang individu, yaitu si target. Pertanyaannya adalah, berapa tahap yang dibutuhkan supaya surat-surat tersebut sampai ke target?
Milgram memperoleh hasil yang mengejutkan, 60 surat sampai ke target dan panjang rata-rata dari pesan berantai adalah enam. Secara fisik jarak Omaha dan Boston cukup jauh, yaitu sekitar 2.000 kilometer. Jarak sosial antara 300 responden dengan target pun tidak dekat karena mereka dipilih secara acak. Meskipun secara geografis dan sosial mereka jauh terpisahkan, ternyata mereka dalam ruang jaringan memiliki jarak jaringan yang pendek. Milgram menarik kesimpulan bahwa orang-orang yang menurut persepsi kita terpisah dengan jarak fisik dan jarak sosial yang jauh ternyata memiliki jarak jaringan yang pendek seperti teman dekat kita.

Eksperimen Milgram menunjukkan bahwa selain ruang geografis dan sosial, ruang jaringan penting untuk diperhatikan. Dalam jaringan sosial, individu- individu dapat dipikirkan sebagai titik- titik yang dihubungkan satu sama lain membentuk suatu jaringan sosial besar. Hubungan antara titik-titik di jaringan tersebut merepresentasikan hubungan sosial, ekonomi, dan organisasi antarindividu.
Hasil Milgram bahwa rata-rata dibutuhkan enam langkah untuk menghubungkan siapa saja menjadi kultur pop di Amerika Serikat. Hal ini terjadi setelah pada tahun 1990-an John Guare membuat pertunjukan teater Broadway dengan judul Six Degrees of Separation. Selanjutnya Hollywood pun tak mau ketinggalan membuat film dengan judul yang sama, Six Degrees of Separation, yang dibintangi oleh Will Smith. Keduanya mempertunjukkan ide bagaimana setiap orang di dunia hanya dipisahkan oleh enam orang perantara. Selain itu, konsep six degrees of separation juga menjadi inspirasi untuk sebuah permainan di Internet mengenai jaringan artis film di seluruh dunia. Permainan ini tersedia di situs milik Departemen Ilmu Komputer Universitas Virgina (http://oracleofbacon.org/oracle/star_links.html).

Ide permainan ini adalah menghitung jumlah tahapan yang diperlukan untuk menghubungkan dua artis film di dunia. Dua artis terhubungkan jika pernah bermain bersama dalam satu film. Meskipun terdapat ratusan ribu artis film di seluruh dunia, tetapi jarak jaringan antara mereka sangat dekat. Jika kita gunakan situs di Universitas Virginia untuk mencari jarak antara, misalnya, bintang Indonesia Dian Sastro dan bintang Hollywood Jodie Foster, ternyata jaraknya hanya empat! Dian Sastro bermain bersama Frans Tumbuan dalam Ada apa dengan Cinta?, Frans Tumbuan bermain dengan Martin Kove di film Without Mercy, Martin Kove pernah bermain bersama Charles Napier di Extreme Honor, dan Charles Napier bermain bersama Jodie Foster dalam film Silence of the Lambs. Jadi pada jaringan bintang film dunia, jarak jaringan antara Dian Sastro dan Jodie Foster adalah empat, ini jarak yang sangat dekat jika dibanding dengan ratusan ribu bintang film yang ada di jaringan tersebut.
Meskipun ide tentang fenomena dunia kecil menjadi populer, riset di bidang jaringan ini tidak banyak berkembang. Tidak berkembangnya penelitian teori jaringan setelah Milgram disebabkan oleh tiga alasan. Pertama, sangat sulit untuk melakukan eksperimen dunia kecil model Milgram dalam skala besar. Kedua, data mengenai jaringan sulit diperoleh. Dan ketiga karena analisa jaringan kompleks hanya bisa dilakukan oleh komputer modern.

Hasil Milgram bukan berarti bahwa ruang geografis dan ruang sosial tidak penting. Ruang jaringan sosial justru dibentuk berdasarkan ruang geografis dan ruang sosial. Kita lebih mungkin berkenalan dengan seseorang yang tinggal di sekitar tempat tinggal kita, atau lebih mungkin mengenal seseorang dari kelompok sosial yang setaraf dengan kita. Tetapi orang masih belum mengerti hubungan antara ruang fisik dan sosial dengan ruang jaringan.

Meskipun demikian, keadaan mulai berubah sejak lima tahun terakhir. Dimulai pada tahun 1998 ketika fisikawan Duncan Watts dan matematikawan Steve Strogatz dari Cornell University membuat sebuah model matematis yang mampu menjelaskan mengapa dan bagaimana fenomena dunia kecil dapat terjadi. Jaringan yang memiliki sifat dunia kecil di mana anggota jaringannya dapat dihubungkan satu sama lain dalam langkah yang pendek dinamakan jaringan dunia kecil (small world networks). Penelitian mereka yang diterbitkan di jurnal Nature memicu gelombang riset di bidang teori jaringan. Para peneliti cepat menemukan bahwa fenomena dunia kecil tidak hanya ada di jaringan sosial, tetapi juga terdapat di jaringan biologis, ekonomi, rekayasa, dan budaya. Jaringan dunia kecil di antaranya ditemukan di jaringan listrik, jaringan saraf, jaringan reaksi biokimia, jaringan direktur perusahaan-perusahaan, jaringan kolaborasi ilmuwan hingga jaringan bintang film.

Studi eksperimen dalam ilmu jaringan juga semakin berkembang, terutama pada zaman Internet ini. Di Columbia University, New York, saya bersama seorang bekas fisikawan yang telah menjadi profesor sosiologi, Duncan Watts, dan seorang matematikawan lulusan MIT yang tertarik meneliti masalah sosial, Peter Dodds, baru-baru ini menggunakan Internet untuk sebuah eksperimen yang merupakan replikasi eksperimen Milgram. Eksperimen ini adalah eksperimen pertama mengenai fenomena dunia kecil yang dilakukan dalam skala global. Kami berhasil menjaring lebih dari 60.000 peserta dari 167 negara di dunia untuk berpartisipasi dalam eksperimen dunia kecil (http://smallworld.columbia.edu ). Seperti dalam eksperimen Milgram, para peserta diminta untuk mengirimkan surat elektronik menuju 18 orang target di seluruh dunia, termasuk di antaranya di Nikaragua, Siberia, Indonesia, dan India. Peserta diminta mengirimkan pesan melalui situs kami sehingga kita dapat mengikuti perjalanan pesan-pesan tersebut. Eksperimen kami yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah Science edisi 8 Agustus 2003 menemukan bahwa panjang rata-rata rantai pesan untuk mencapai target adalah antara lima dan tujuh. Rantai memiliki panjang rata-rata lima jika pengirim awal dan target berada dalam satu negara, dan rata-rata tujuh jika pengirim awal dan target berada di lain negara.

Pencarian di jaringan
Aplikasi menarik dari eksperimen sosial mengenai dunia kecil ini justru ada di ilmu komputer. Kita perhatikan terdapat dua hal penting yang saling berkaitan dalam fenomena dunia kecil ini. Pertama adalah masalah struktur jaringan, yaitu apakah ada jalur singkat yang dapat menghubungkan seluruh orang di dunia dalam tahapan yang pendek? Kedua adalah proses pencarian sosial yang terjadi dalam struktur jaringan, yaitu jika jalur singkat itu ada, apakah individu dapat menemukannya, dan jika dapat, bagaimana? Eksperimen dunia kecil menunjukkan bahwa jalur singkat memang ada dan orang dapat menemukannya! Artinya, meskipun jaringan sosial global sangatlah kompleks, individu dengan informasi terbatas secara kolektif mampu melakukan proses pencarian sosial dan berhasil.

Berhasilnya orang melakukan proses pencarian di jaringan sosial global adalah luar biasa. Kita bandingkan proses pencarian dalam jaringan komputer. Proses pencarian dalam jaringan komputer membutuhkan database terpusat. Misalnya mesin pencari di Internet seperti Google atau Yahoo memiliki pusat data sehingga memudahkan kita untuk memperoleh informasi di jaringan Internet secara cepat. Tetapi database terpusat ini memiliki kapasitas terbatas, semakin banyak data, maka semakin sulit dan mahal untuk memeliharanya. Sedangkan dalam jaringan sosial tidak tersedia database terpusat yang memuat informasi lengkap seluruh orang di dunia. Meskipun demikian, eksperimen membuktikan orang tetap mampu melakukan proses pencarian sosial. Di sini kita menemukan satu hal yang mampu dilakukan manusia tapi tak mampu dilakukan komputer. Proses pencarian sosial ini sebetulnya sudah sering kita lakukan. Misalnya ketika mencari koneksi untuk mendapatkan pekerjaan, atau ketika kita melakukan networking dalam pesta atau kumpul-kumpul bersama teman. Kita melakukan navigasi dalam jaringan sosial untuk menemukan orang yang kita perlukan. Jika kita bisa mempelajari bagaimana individu melakukan pencarian sosial tanpa database terpusat, maka suatu saat kita bisa terapkan pengetahuan itu ke jaringan komputer untuk mendapat algoritma proses pencarian yang lebih efisien.
Jaringan dan dinamika kolektif

Implikasi dari riset teori jaringan sangat luas. Meskipun demikian, seperti halnya segala sesuatu yang baru lahir, ilmu jaringan diimpit berbagai keterbatasan tetapi memiliki potensi yang luas. Ilmu jaringan masih merupakan ilmu dasar yang membantu kita mengerti masalah. Mengerti permasalahan adalah langkah krusial pertama sebelum pemecahan masalah. Seperti halnya sebelum para insinyur membuat pesawat terbang, sebelumnya fisikawan harus mengerti prinsip-prinsip mekanika.
Untuk melihat pentingnya peranan jaringan dalam penyebaran ide, mari kita lihat contoh kasus suksesnya buku Harry Potter yang terjual lebih dari 200 juta kopi di lebih dari 200 negara dan telah diterjemahkan ke dalam 55 bahasa. Penjelasan untuk sukses yang fenomenal ini biasanya difokuskan kepada buku Harry Potter yang memiliki kualitas luar biasa dengan cerita sangat menarik sehingga disukai banyak orang. Mungkin ini memang benar. Tetapi, kadang kita lupa buku Harry Potter ditolak berkali-kali oleh penerbit besar sebelum diterbitkan penerbit Bloomsbury yang saat itu hanya sebuah penerbit kecil. Jika memang kualitas bukunya eksepsional, mengapa tidak terlihat oleh para pakar buku di penerbit besar? Jika ini memang yang terjadi, kemungkinan besar banyak buku berkualitas lain yang tak pernah sampai ke toko buku dan banyak buku berkualitas biasa-biasa saja sukses di pasaran. Artinya, ada kasus di mana sukses atau tidaknya penyebaran suatu ide tidak hanya ditentukan oleh kualitas ide tersebut. Jaringan di mana informasi mengenai ide tersebut mengalir berperan penting. Harry Potter pertama kali diterbitkan tanpa bantuan marketing yang luar biasa. Ia pertama kali terbit seperti halnya buku anak-anak biasa. Berkat penyebaran informasi dari mulut ke mulut menggunakan jaringan sosial, akhirnya orang mengetahui dan tertarik untuk membeli buku itu.

Proses penularan sosial (social contagion) dapat dicontohkan pula oleh merebaknya tren di kalangan remaja. Di kalangan remaja Amerika menyebar tren untuk memasang anting-anting di bagian tubuh selain telinga. Seorang remaja yang diwawancara mengatakan, ia melakukannya bukan karena ingin membuat orangtuanya marah atau mengikuti teman-temannya, tapi hanya karena dia merasa "ingin melakukannya". Pertanyaan selanjutnya, mengapa dia ingin melakukannya? Tak pelak dia akan menjawab bahwa itu adalah keputusan pribadinya yang independen sebagai ekspresi kebebasan. Kebebasan dan independensi adalah mantra utama kaum remaja Amerika. Tetapi, jika diperhatikan, pola tren memasang anting-anting ini bukan fenomena independen. Kita dapat melihat proses penularan sosial dari satu daerah ke daerah lain dalam kalangan sosial tertentu. Ada pola teratur dalam penyebaran tren ini meskipun para pelakunya mengklaim mereka melakukannya secara independen tidak dipengaruhi orang lain. Dalam proses penularan sosial, secara sadar atau tidak, keputusan yang diambil individu dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan tindakan yang diambil menjalarkan dan memperkuat efek yang ada secara kolektif. Ini adalah contoh proses pengambilan keputusan sosial (social decision making) dalam munculnya tren. Karena informasi mengalir dalam jaringan sosial, maka dalam proses pengambilan keputusan sosial, struktur jaringan penting dalam menentukan seberapa jauh tren yang muncul tersebar.

Komputer dalam mencari pekerjaan atau menyelesaikan masalah besar secara rutin kita menggunakan koneksi sosial yang kita miliki. Untuk membuat keputusan dalam memilih restoran, memilih film apa yang akan ditonton, atau memilih model telepon genggam apa yang mau dibeli, kita sering memperhatikan nasihat atau tindakan teman-teman kita. Kita mengambil manfaat dari jaringan sosial yang kita miliki. Di sisi lain jika misalnya komputer kita terinfeksi virus komputer, komputer milik teman-teman kitalah yang paling berisiko tertular. Apakah kita berhadapan dengan individu dengan masalah sehari-hari atau dengan perusahaan raksasa yang yang perlu mengatasi sebuah krisis, jaringan sosial berperan penting.
Hal paling mendasar dari skenario dalam kehidupan sehari-hari di atas adalah pentingnya peran jaringan sosial di mana informasi, pengaruh, dan sumber daya mengalir. Terkadang jaringan menguntungkan kita, dan di lain waktu melukai kita. Menjadi bagian dari jaringan yang terkoneksi adalah sekaligus baik dan buruk. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita selalu menjadi bagian dari jaringan. Dalam jaringan setiap keputusan yang diambil adalah keputusan kolektif. Setiap keputusan kita dipengaruhi dan mempengaruhi tindakan orang lain, dan juga keputusan orang lain dipengaruhi dan mempengaruhi tindakan kita.

Oleh karena itu, di era global yang terkoneksi ini, berpikir menggunakan pola pikir jaringan menjadi keharusan.

Disarikan dari :
Roby Muhamad (Columbia University) 
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1064745155
Hokky Situngkir [hs@compsoc.bandungfe.net] Dept. Computational Sociology Bandung Fe Institute

https://www.researchgate.net/publication/228162249_Spread_of_Hoax_in_Social_Media
Share:
Read More

Standar Akuntansi Internasional Bagian 3 IFRIC Interpretations

International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC Interpretations)

ifric1 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric1.pdf
ifric2 – Members’ Share in Co-operative Entities and Similar Instruments
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric2.pdf
ifric4 – Determining whether an arrangement contains a Lease
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric4.pdf
ifric5 – Rights to Interests arising from Decommissioning, Restoration and Environmental 
            Rehabilitation Funds
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric5.pdf
ifric6 – Liabilities arising from Participating in a Specific Market – Wate electrical and Electronic Equipment
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric6.pdf
ifric7 – Applying the Restatement Approach under IAS 29
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric7.pdf
ifric10 – Interim Financial Reporting and Impairment
             https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric10.pdf
ifric12 – Service Concession Arrangements
             https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric12.pdf
ifric13 – Costomer Loyalty Programmes
             https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric13.pdf
ifric14 – IAS 19 The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
             https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric14.pdf
ifric15 – Agreements for the Construction of Real Estate
              https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric15.pdf
ifric16 – Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
              https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric16.pdf
ifric17 – Distributions of Non-cash Assets to Owners
              https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric17.pdf
ifric18 – Transfers of Assets from Customers
              https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric18.pdf
ifric19 – Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments
              https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ifric19.pdf


Share:
Read More

Standar Akuntansi Keuangan Internasional Bagian 2

Standar Akuntansi Menurut International Accounting Standards (IAS)


ias1 – Presentation of Financial Statements
          https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ias1.pdf
ias2 – Inventories
          https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ias2.pdf
ias7 – Statement of Cash Flows
          https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ias2.pdf
ias8 – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
          https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ias8.pdf
ias10 – Event after the reporting Period
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ias10.pdf
ias11 – Construction Contracts
            https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ias11.pdf
ias12 – Income Taxes

ias16 – Property, Plant and Equipment

ias17 – Leases

ias18 – Revenue

ias19 – Employee Benefits

ias20 – Accounting for Governance Grants and Disclosure of Government Assistance

ias21 – The Effects of Changes in Foregn Exchange Rates

ias23 – Borrowing Costs

ias24 – Related Party Disclosures

ias26 – Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

ias27 – Consolidated and Separate Financial Statements

ias28 – Investments in Associates

ias29 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

ias31 – Interests in Joint Ventures

ias32 – Financial Instruments: Presentation

ias33 – Earnings per Share

ias34 – Interim Financial Reporting

ias36 – Impairment of Assets

ias37 – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

ias38 – Intangible Assets

ias39 – Financial Instruments: Recognition and Measurement

ias40 – Investment Property


Share:
Read More

Literacy Hoax: Apa Kita Bisa Lakukan Tentang Ini? (Bagian 1)

Dalam era digital, terjadinya peningkatan frekuensi publikasi materi subjektif menjadi sebuah konsekuensi yang tidak bisa dicegah. Siapapun yang memiliki komputer dan modem, pada kenyataannya dapat berperan seperti seorang penyiar berita. Hal ini mungkin merupakan pil pahit bagi yang harus ditelan media tradisional. Komunikasi elektronik mensyaratkan tanggung jawab kita semua yang ingin memanfaatkan kondisi "superhighway informasi" untuk tetap selektif dengan memeriksa sumber-sumber mereka dengan hati-hati.

Filolog Inggris Robert Nares (1753-1829) mengatakan bahwa hoax (tipuan kata) diciptakan pada akhir abad ke-18 sebagai kontraksi kata kerja “hocus”, yang berarti "untuk menipu. Apabila kata ini dikaitkan dengan keberadaan media sosial, kehadiran informasi media sosial sebagai fakta dan fiksi yang sekarang dapat disajikan dalam cara yang serupa terkadang bisa sulit untuk mengatakan dua terpisah.
Sementara internet telah memungkinkan kemudahan berbagi pengetahuan dengan cara yang generasi sebelumnya hanya bisa bermimpi, juga telah memberikan bukti yang cukup batasan yang sering dikaitkan dengan Winston Churchill, bahwa " A lie gets halfway around the world before the truth has a chance to get its pants on". Kebohongan akan lebih mudah menyebar dari sebuah kebenaran.
Untuk mengenal bagaimana hoak dapat terjadi ada baiknya jika kita membaca The Literacy Hoax: The Decline of Reading, Writing, and Learning in the Public Schools and What We Can Do About It, karyaPaul Copperman yang ditulis pada tahun 1978.

Untuk mengenal bagaimana hoak dapat terjadi ada baiknya jika kita membaca The Literacy Hoax: The Decline of Reading, Writing, and Learning in the Public Schools and What We Can Do About It, karyaPaul Copperman yang ditulis pada tahun 1978. Berdasarkan penelitian tersebut, munculnya "berita palsu" yang pertama dan terutama tanda bahwa kita telah gagal sebagai masyarakat untuk mengajarkan warga kami bagaimana untuk “berpikir kritis tentang data dan informasi”. Ambil email yang dari seorang korban Pangeran Nigeria untuk mentransfer sepuluh juta dolar jika Anda hanya akan mengirim dia $ 10.000 untuk menutupi biaya kawat. Orang cukup mendapatkan email yang sama setiap hari dan uang sejumlah sepuluh ribu dolar aakan ditransfer. Bentuk penipuan ini terus di 2016. Internet telah mengglobal seni penipuan dan jangkauan informasi yang salah, yang memungkinkan tweet tunggal untuk menjadi virus di seluruh planet, menabur kekacauan di negara-negara di sisi lain dunia dari orang mengirimnya.

Di jantung semua berita tersebut adalah ketidakmampuan untuk berpikir kritis tentang informasi yang mengelilingi kita dan untuk melakukan due diligence yang diperlukan dan penelitian untuk memverifikasi dan memvalidasi. Pada April 2013 ketika akun Twitter AP dibajak dan di buat twitan bahwa telah terjadi ledakan di Gedung Putih yang meninggalkan Presiden Obama cedera, algoritma perdagangan saham otomatis mengambil berita sebagai fakta dan segera memicu aktivitas perdagangan yang menjerumuskan Dow Jones turun lebih dari 100 poin dalam waktu kurang dari 120 detik. Disi lain seorang wartawan, hanya mengangkat telepon dan menelepon rekan ditempatkan di Gedung Putih untuk menanyakan apakah mereka menyadari setiap serangan tersebut dan cepat untuk membantah bahwa hal tersebut adalah informasi palsu.

triangulasi seperti terletak pada akar dari pemeriksaan fakta dasar, namun beberapa hari pergi ke panjang seperti ketika meninjau informasi online. Berapa banyak meme yang tak terhitung jumlahnya telah menyebar di akun Facebook palsu menghubungkan kutipan terutama pedih untuk seseorang dalam berita? Selama siklus 2016 pemilu, meme seperti itu praktek standar di kedua sisi, dengan pernyataan palsu yang tidak menarik atau merusak dikaitkan dengan kedua kandidat. Sebuah pencarian Google cepat untuk kutipan tersebut biasanya muncul dalam waktu singkat menguatkan informasi baik yang menunjukkan bahwa kutipan itu modifikasi dari kutipan yang ada, ini disebabkan orang yang salah, atau itu dibuat seluruhnya.

Dari survey yang dilakukan oleh Kalev Leetaru  kontributor majalah Forbes bahwa mayoritas orang tidak memeriksa kutipan pesan yang dibuatnya seperti sebelum berbagi pesan secara online. Bahkan, sering terjadi wartawan salah mencantumkan kutipan terkenal. Ini adalah area di mana teknologi bisa sebenarnya memainkan peran yang kuat - bayangkan sebuah plugin browser yang secara otomatis ditandai-dikutip laporan dan pernyataan faktual dalam sebuah artikel dan melakukan pencarian online cepat untuk melihat apakah ada ketidaksepakatan yang kuat pada yang membuat pernyataan atau spesifik dari pernyataan faktual. Sementara ini tidak akan memberitahu apakah pernyataan / fakta palsu, itu akan isu-isu setidaknya  diperdebatkan bagi pembaca untuk membiarkan mereka tahu ada ketidaksepakatan.

Bahkan surat kabar yang paling popular pun menghadapi tantangan ketika memeriksa fakta peristiwa di luar negeri sebagai akibat dari kinerja biro asing yang menurun tajam. Sedangkan di masa lalu sebuah surat kabar semacam itu memiliki sejumlah staf permanen yang ditempatkan di negara-negara kunci di seluruh dunia untuk melaporkan peristiwa tangan pertama, hari ini aksi protes atau serangan teror lebih mungkin ditutupi oleh stringer atau melalui pelaporan terpencil.

Menyikapi fenomena penyebaran hoax tidak ubahnya seperti hundredth monkey effect sebagaimana disampaikan Lawrence Lair and Lyall Watson di akhir pertengahan tahun 1970 an. Efek ini bercerita tentang penemuan ilmuwan Jepang tentang studei perilaku monyet-monyet di pulau Koshima Jepang pada tahun 1952. Para ilmuwan ini mengamati bahwa beberapa monyet ini belajar untuk mencuci ubi jalar, dan secara bertahap menjadi perilaku baru yang menyebar melalui generasi muda monyet-dengan cara biasa, melalui observasi dan pengulangan.


Titik penting hundredth monkey effect untuk pendidikan dan fenomena hoax, adalah kita harus membayangkan dengan baik dan kemudian meyakinkan lain untuk menafsirkan dunia seperti yang kita lakukan. Dan membangun dunia sesuai dengan visi bersama. JIka saya adalah salah satu monyet dan kemudian siapa yang ingin menemukan monyet lain untuk tertarik meneliti konsekuensi kognitif dan sosial dari teknologi baru bukan hanya dengan mengganggu mimpi tentang dominasinya manusia sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna

Source image: https://www.edutopia.org
Share:
Read More

Apa saja yang berubah pada PSAK Update 2016


Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik,prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Indonesia kemudian diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia kemudian menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Sedangkan di USA berlaku General Accepted Accounting Principle (GAAP), kemudian Accounting Principle Board Statement (APBS), dan terakhir menjadi FASB Statement. SAK merupakan pedoman bagi siapa saja dalam menyusun laporan keuangan yang akan diterima oleh umum.

Pada tahun 2015 – 2016 ada beberapa Amandemen PSAK dan Penyesuaian dilakukan. Walaupun tidak signifikan perubahannya, namun perlu juga untuk dipahami dengan baik PSAK mana berubah. Berikut beberapa bahan bacaan yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui perubahan tersebut:
Sumber: https://staff.blog.ui.ac.id/martani/2017/02/16/psak-update-2016/
Share:
Read More

Pencatatan Akuntansi Leasing (Bagian 2: Ijarah)

Secara etimologi ijarah disebut juga upah, sewa, jasa, atau imbalan. Sedangkan menurut istilah syar’i adalah salah satu bentuk kegiatan muamalah dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, seperti sewa – menyewa dan mengontrak atau menjual jasa, dan lain – lain.

Ijarah adalah akad yang mengatur pemanfaatan hak guna tanpa terjadi pemindahan kepemilikan. Al-Ijarah diatur dalam Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-03/BL/2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah[4], Fatwa DSN-MUI No.09/DSN-MUI/IV/2000 tentang  Pembiayaan Ijarah, dan Fatwa DSN-MUI No.27/DSN-MUI/III/2002 tentang Al-Ijarah Al-Mutahiyah bi Al-Tamlik. Sedangkan Leasing diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing), Pasal 1 ayat (9), Pasal 8 ayat (1). 

Namun banyak yang menyamakan ijarah dengan leasing, hal ini karena kedua istilah itu sama-sama mengacu hal ihwal sewa menyewa.

Dalam ED PSAK 107 (Penyesuaian 2015): Akuntansi Ijarah mendefinisikan nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Perlu diketahui juga bahwa ijarah di bagi atas tiga macam yaitu:
1.    Berdasarkan Objek Yang Disewakan, berdasarkan obyek yang disewakan, Ijarah dibagi 2, yaitu:
a.    Manfaat atas aset yang tidak bergerak seperti rumah atau aset bergerak seperti mobil, motor, pakaian dan sebagainya.
b.    Manfaat atas jasa berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang.
2.    Berdasarkan Exposure Draft PSAK 107, berdasarkan Exposure Draft PSAK 107, Ijarah dibagi menjadi 2, yaitu:
a.    Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah atau sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas aset itu sendiri.
b.    Ijarah Muntahiya Bit Tamlik (IMBT) merupakan Ijarah dengan wa’ad (janji) dari pemberi sewa berupa perpindahan kepemilikan objek Ijarah pada saat tertentu (ED PSAK 107).
3.    Berdasarkan jual dan sewa kembali atau transaksi jual dan Ijarah
Jenis Ijarah seperti ini terjadi dimana seseorang menjual asetnya kepada pihak lain dan menyewa kembali aset tersebut. Alasan dilakukannya transaksi tersebut bisa saja si pemilik aset membutuhkan uang sementara ia masih memerlukan manfaat dari aset tersebut. Transaksi jual dan Ijarah harus merupakan transaksi yang terpisah dan tidak saling bergantung (ta’alluq) sehingga harga jual harus dilakukan pada nilai wajar dan penjual akan mengakui keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi jual tidak dapat diakui sebagai pengurang atau penambah beban Ijarah yang muncul karena ia menjadi penyewa.

Akuntansi untuk Pemberi Sewa (PSAK 107)
1.    Biaya perolehan, untuk objek ijarah baik asset berwujud maupun tidak berwujud, diakui saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan. Asset tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.    Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari asset tersebut, dan
b.    Biaya perolehanya dapat diukur secara andal
Jurnal:
Asset ijarah                                xxx
Kas/utang                                            xxx
2.    Penyusutan, jika asset ijarah tersebut dapat disusutkan/diamortisasi maka penyusutan atau amortisasinya diperlakukan sama untuk asset sejenis selama umur manfaat (umur ekonomisnya). Jika asset ijarah untuk akad jenis ijarah maka masa manfaat yang digunakan untuk menghitung penyusutan adalah periode akad ijarah.
Jurnal:
Biaya penyusutan                                  xxx
Akumulasi penyusutan                                xxx
3.    Pendapatan sewa, diakui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada penyewa pada akhir periode pelaporan. Jika manfaat telah diserahkan tapi perusahaan belum menerima uang, maka akan diakui sebagai piutang pendapatan sewa dan diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Jurnal:
Kas/piutang sewa                                  xxx
Pendapatan sewa                                         xxx
4.    Biaya perbaikan objek ijarah, adalah tanggungan pemilik, tetapi pengeluaranya dapat dilakukan oleh pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan pemilik.
a.    Jika perbaikan rutin yang dilakukan penyewa dengan persetujuan pemilik maka diakui sebagai beban pemilik pada saat terjadinya.
Jurnal:
Biaya perbaikan                    xxx
          Utang                                                  xxx
b.    Jika perbaikan tidak rutin atas objek ijarah yang dilakukan oleh penyewa diakui pada saat terjadinya.
Jurnal:
Biaya perbaikan                    xxx
         Kas/utang/perbaika                             xxx
c.    Dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui penjualan secara bertahap, biaya perbaikan objek ijarah yang dimaksut dalam huruf (a) dan (b) ditanggung pemilik maupun penyewa sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing atas objek ijarah.
Jurnal:
Biaya perbaikan                    xxx
Kas/utang/perlengkapan                                  xxx
5.    Perpindahan kepemilikan objek ijarah dalam ijarah muntahiya bit tamlik dapat dilakukan dengan cara:
a.    Hibah, maka jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai beban
Jurnal:

Beban ijarah                                      xxx
Akumulasi penyusutan                     xxx
         Kr. Asset ijarah                                               xxx
b.    Penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Jurnal:
Kas/piutang                           xxx
Akumulasi penyusutan                     xxx
Kerugian*                             xxx
         Keuntungan**                                    xxx
         Asset ijarah                                         xxx
*jika nilai buku lebih besar dari harga jual
**jika nilai buku lebih kecil dari harga jual
c.    Penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Jurnal:
Kas                                        xxx
Kerugian*                             xxx
Akumulasi penyusutan                     xxx
         Keuntunagan**                                               xxx
Asset ijarah                                         xxx
*jika nilai buku lebih besar dari harga jual
**jika harga buku lebih kecil dari harga jual
d.   Penjualan objek ijarah secara bertahap, maka:
§  Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
Jurnal:
Kas                                               xxx
Kerugian*                                    xxx
Akumulasi penyusutan                 xxx
Keuntungan**                                                xxx
Asset ijarah                                                     xxx
*jika nilai buku lebih besar dari harga jual
**jika nilai buku lebih kecil dari harga jual
§  Bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai asset tidak lancar atau asset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan asset tersebut.
Jurnal:
Asset lancar/tidak lancar              xxx
Akumulasi penyusutan                 xxx
         Asset ijarah                                                     xxx
e.    Seluruh beban maupun keuntungan/kerugian yang timbul akibat penjualan ijarah tersebut diakui sebagai beban/keuntungan/kerugian pada periode berjalan. Keuntungan/kerugian yang timbul tidak dapat diakui sebagai pengurang atau penambah dari beban ijarah.
6.    Penyajian, pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban – beban yang terkait, misalnya beban penyusutan, beban pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.
7.    Pengungkapan, pemilik mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik, tetapi tidak terbatas pada:
a.    Penjelasan umum isi akad yang signifikan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:
§ Keberadaan wa’ad pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad pengalihan kepemilikan)
§ Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut;
§ Agunan yang digunakan (jika ada)
b.    Nilai perolehan dan akumulasi penyusutan untuk setiap kelompok asset ijarah; dan
c.    Keberadaan transaksi jual dan ijarah (jika ada).

Akuntansi untuk Penyewa (musta’jir)
1.    Beban sewa, diakui selama masa akad pada saat manfaat atas aset terima diterima.
Jurnal:
Beban sewa                               xxx
Kas/utang                                                    xxx
Untuk pengakuan sewa di ukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang telah diterima.
2.    Biaya pemeliharaan objek ijarah, yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan penyewa diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Sedangkan dalam ijarah muntahiya bit tamlik melalui penjualan objek ijarah secara bertahap, biaya pemeliharaan objek ijarah yang menjadi beban penyewa akan meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan objek ijarah.
Jurnal:
Beban pemeliharaan ijarah                     xxx
Kas/utang/perlengkapan                                          xxx
Jurnal pencatatan atas biaya pemeliharaan yang menjadi tanggungan pemberi sewa tapi dibayarkan terlebih dahulu oleh penyewa.
Piutang                                                  xxx
Kas/utang/perlengkapan                                          xxx
3.    Perpindahan kepemilikan, dalam ijarah muntahiya bit tamlik dapat dilakukan dengan cara:
a.    Hibah, maka penyewa mengakui aset dan keuntungan sebesar nilai wajar objek ijarah yang diterima.
Jurnal:
Aset nonkas                                      xxx
         Keuntungan                                                    xxx
b.    Pembelian sebelum masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati.
Jurnal:
Aset nonkas                                      xxx
         Kas                                                                  xxx
c.    Pembelian setelah masa akad berakhir, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran yang disepakati:
Jurnal:
Aset nonkas                                      xxx
         Kas                                                                  xxx
d.   Pembelian objek ijarah secara bertahap, maka penyewa mengakui aset sebesar pembayaran objek ijarah yang diterima.
Jurnal:
Aset nonkas (eks ijarah)                                xxx
         Kas                                                                  xxx
          Utang                                                             xxx
4.    Jika suatu entitas/penyewa menyewakan kembali aset ijarah lebih lanjut pada pihak lain atas aset yang sebelumnya disewa, maka ia harus menerapkan perlakuan akuntansi untuk pemilik dan akuntansi penyewa dalam PSAK ini.
5.    Pengungkapan, penyewa mengungkapkan dalam laporan keuangan terkait transaksi ijarah dan ijarah muntahiya bit tamlik, tetapi tidak terbatas pada:
a.    Penjelasn umum isi kaad yang signifikan yang meliputi tetapi tetapi tidak terbatas pada:
§  Total pembayaran
§  Keberadaan wa’ad pemilik untuk pengalihan kepemilikan dan mekanisme yang digunakan (jika ada wa’ad pemilik untuk pengalihan kepemilikan)
§  Pembatasan-pembatasan, misalnya ijarah lanjut
§  Agunan yang digunakan (jika ada)
b.    Keberadaan transaksi jual dan ijarah dan keuntungan atau kerugian yang diakui (jika ada transaksi jual dan ijarah)



Share:
Read More