Tips Belajar Akuntansi

Pembelajaran Berorintasi Proses Belajar Aturan

“Belajar Aturan” mengacu pada proses belajar membangun prinsip atau aturan dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa, dan pengalaman yang telah diketahui atau dialami sebelumnya. Aturan yang dibangun itu berupa kesimpulan yang berlaku umum sehingga dapat diterapkan pada situasi yang sama tetapi jangkauan dan cakupannya lebih luas. Seseorang menghadapi sejumlah fakta data yang saling memiliki keterkaitan dan kesamaan (komunalitas). Bertolak dari keterkaitan dan kesamaan itu terjadilah proses generalisasi dalam diri individu. Dengan proses ini seseorang mencoba membangun aturan dalam pikirannya. Pada gilirannya, aturan itu dicoba diterapkannya pada situasi atau konteks yang lebih luas. Melalui proses uji coba penerapan, seseorang akan dapat mengetes keterpakaian dari aturan itu.


Seorang siswa akan dapat mencapai tahapan belajar aturan apabila siswa tersebut telah memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep. Suatu aturan akan dapat dipelajari dengan cukup baik apabila siswa telah menguasai konsep-konsep yang merupakan prasyarat bagi aturan tersebut. Seorang siswa akan memahami konsep bahwa “setiap benda bundar menggelinding” apabila siswa telah menguasai konsep “benda bundar” dan “menggelinding”. Untuk membantu siswa belajar aturan secara optimal, guru hendaknya melakukan hal-hal berikut.


a.   Mengajukan pertanyaan yang bertujuan untuk mengingat kembali konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Misalnya, untuk mengingat konsep “bundar”, guru dapat meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang berbentuk bundar.


b.   Menggunakan pernyataan verbal yang mengarahkan siswa terhadap aturan dan kaitannya dengan konsep yang telah dipelajari.


c.   Meminta siswa untuk menunjukkan contoh penerapan aturan dan berikan balikan pada setiap tindakan siswa

Share:

No comments:

Post a Comment