Tips Belajar Akuntansi

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning)


Oleh: Hafis Mu'addab


Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil sedemikian sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan pembelajaran mereka dan antara mereka (Johnson & Johnson,1989). Selanjumya ahli lain menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif itu merujuk pada suatu macam metode mengajar, dimana siswa bekeda pada kelompok   kelompok kecil untuk membantu belajar siswa satu sama lain tentang materi akademik. Setiap siswa bekeda bersama sebagai suatu kelompok untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas, atau menyempumakari tujuan bersama. Setiap siswa berusaha memberikan sumbangan pada upaya kelompoknya, karena mereka memandang imbalan yang diterima kelompoknya sama seperti penghargam pada diri mercka sendiri Pavin, 1995).


Mengacu pada difinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif itu adalah lcda kelompok yang terorganisir dan terkelola, dimana siswa bekeda secara kooperatif dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran akademik, afektif dan sosial). Ada kata kunci dari pendapat dua ahli tersebut yaitu "Bekerja Bersama”. Keadan ini menempatkan siswa dalam suatu kelompok, selanjutnya mereka bekerja bersama, bukan berarti secara otomatis bersifat kooperatif Walaupun mereka sudah dikelompokkan, diberi tugas, lalu bekeja sama, hal ini bisa menjadi model kornpetensi.


Untuk bisa menciptakan pembelajaran sedemikian ini sehingga siswa bekerja sama secara kooperatif antar mereka, perlu memahami dan memperhatikan kornponen   kornponen penting yang menyebabkan terciotanya keda keooperatif, kornponen   kornponen essensial tersebut adalah (1) Saling ketergantungan positif, (2) Tanggung jawab indiovidual, (3) Tatap muka, (4) Kornunikasi antar anggota, (5) Evaluasi proses kelompok. (Johnson & Johnson, 1989).


1. Saling Ketergantungan Positif


Keberhasilan kelompok sangat tergantung kepada usaha setiap anggotanya Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.


2. Tanggung Jawab Individu dan Kelompok


Unsur im merupakan akibat langsung dan unsur pertama Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan kerja kelompok ini adalah kesiapan guru dalam penyusunan tugas.


3. Tatap Muka


Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi im dapat memberikan pada pembelajaran untuk bersinergi yang saling menguntungkan. Hasil pernikiran kelompok akan lebih sempuma dari pada pernildran perorangan.


4. Kornunikasi Antar Anggota


Unsur ini menghendaki agar para anggota pernblajaran dibekali dengan berbagai ketrampilan berkornunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru perlu mengajarkan cara   cara berkornunikasi. Tidak setiap siswa itu memiliki kahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga tergantung pada keahlian anggota untuk mendengarkan serta kemampuan untuk mengutarakan pendapat meraka.


5. Evaluasi Proses Kelompok


Guru perlu membuat jadwal waktu khusus untuk mengevaluasi proses kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama lebih efektif lagi Waktu evaluasi ini bisa dilaksanakan setelah beberapa saat (selang waktu) setelah beberapa kali pernbelajar terlibat dalam pernbelajaran. Namun yang lebih efektif dilakukan setelah pembelajar selesai melakukan proses pernbelajaran.


Ada 6 (enam) tahapan utarna dalam penerapan pernbelaJaran Kooperatif. PetaJaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan dari pada verbal.



























































FASE



TINDAKAN GURU



Fase 1





Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memofivasi siswa



Guru menyarnpaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memofivasi


siswa



Fase 2





Memberikan informasi



Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan



Fase 3





mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok - kelompok beledar



Guru menjelaskan pada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien



Fase 4





Membimbing kelompok bekerja dan belajar



Guru membimbing kelompok - kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka



Fase 5





Evaluasi



Guru mengeluarkan hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing - masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.



Fase 6





Memberi Penghargaan



Guru mencari cara - cara untuk menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok



(Ibrahim, 2001)



Share:

No comments:

Post a Comment