Penilaian Berbasis Kelas (selanjutnya disingkat PBK) merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan ”mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa. Salah satu prinsip PBK yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya guru yang bersangkutan yang paling tahu tingkat pencapaian belajar siswa yang diajarnya. Selain itu, siswa yang telah diberi tahu oleh guru tersebut, bentuk/cara penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai dengan kemampuannya. Prinsip PBK lainnya yaitu, tidak terpisahkan dari KBM, menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan nontes), mencerminkan kompetensi siswa secara komprehensif, berorientasi pada kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.
Penilaian dalam Kurikulum 2004 merupakan penilaian otentik (Authentic Assessment) atau penilaian sebenarnya. Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri (Self Assessment), teman sejawat (Peer Assessment), dan guru (Teacher Assessment). Penilaian ini berlangsung selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian ini menggunakan kriteria penilaian atau disebut rubrik penilaian. Rubrik penilaian bisa dibuat oleh guru atau bersama siswa. Jadi dalam penilaian otentik ini kegiatan penilaian bersifat terbuka, bukan merupakan rahasia guru. Siswa bisa mengukur kemampuannya sesuai dengan rubrik penilaian yang ada.
Seperti telah disebutkan, bahwa penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Untuk mengetahui pencapaian sejumlah kompetensi yang harus dikuasai siswa, penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2004 adalah Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Penilaian Berbasis Kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya, Surapranata dan Hatta (2004:4) menyebutkan tujuan penilaian berbasis kelas sebagai berikut.
(1) Menjamin agar proses pembelajaran peserta didik tetap sesuai dengan kurikulum. Guru mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik melalui berbagai jenis penilaian kelas untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi yang telah ditentukan dalam KBK sesuai waktu yang telah ditentukan. (2) Memeriksa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. (3) Mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam proses pembelajaran. Melalui PBK guru dapat menganalisis kelemahan yang terjadi, sehingga pembelajaran yang lebih efektif dapat segera dilakukan. (4) Menyimpulkan Apakah peserta didik telah mencapai seluruh atau sebagian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kesimpulan itu sangat penting dilakukan sebagai bagian dari pelaporan yang disampaikan kepada peserta didik, orang tua, sekolah, atau pihak lain yang memerlukan pelaporan hasil pendidikan.
Dalam PBK perlu diperhatikan standar kompetensi yang terdapat dalam Kurikulum 2004. Standar kompetensi tersebut harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan kriteria tertentu sebagai rujukan. PBK sebagai penilaian internal yang dilakukan oleh guru merupakan bagian eksternal yang dilakukan oleh pihak lain, misalnya ujian akhir nasional. Titik berat PBK adalah aspek perbaikan mutu pembelajaran dengan pedoman kurikulum. Pemanfaatan hasil PBK akan sangat beragam yang menunjukkan bahwa perbaikan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian kelas oleh guru memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.
1) Fungsi motivasi, yaitu penilaian guru harus mendorong motivasi siswa untuk belajar dan merasa kegiatan tersebut menyenangkan serta menjadi kebutuhannya.
2) Fungsi belajar tuntas, penilaian kelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa. Rencana penilaian harus disusun sesuai dengan target kemampuan yang harus dikuasai siswa pada setiap semester dan kelas sesuai dengan daftar kemampuan yang telah ditetapkan.
3) Fungsi sebagai indikator efektivitas pembelajaran, penilaian kelas juga dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil.
4) Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan balik baik bagi siswa maupun untuk guru itu sendiri. Dalam hal-hal tertentu hasil penilaian juga dapat menjadi umpan balik bagi sekolah dan orangtua agar secara bersama-sama mendorong dan membantu ketercapaian target penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan.
Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
Mengacu ke kemampuan, penilaian kelas perlu disusun dan dirancang untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kemampuan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Materi yang dicakup dalam penilaian kelas harus terkait secara langsung dengan indikator pencapaian kemampuan tersebut.
1) Berkelanjutan, penilaian yang dilakukan di kelas harus merupakan proses yang berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar guru selama satu semester atau dan tahun ajaran.
2) Didaktis, alat yang akan digunakan untuk penilaian kelas berupa tes maupun non tes harus dirancang baik isi, format, maupun tata letak dan tampilannya agar siswa menyenangi dan menikmati kegiatan penilaian. Perancangan bahan penilaian kreatif dan menarik yang dapat mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas penilaian.
3) Menggali informasi, penilaian kelas harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi guru untuk mengambil keputusan umpan balik. Pemilihan metode, teknik, dan alat penilaian yang tepat sangat menentukan jenis informasi yang ingin digali dari proses penilaian kelas.
4) Melihat yang benar dan yang salah, penilaian kelas hendaknya melakukan analisis terhadap hasil penilaian dan kerja siswa secara seksama untuk melihat adanya kesalahan yang secara umum terjadi pada siswa dan sekaligus melihat hal-hal positif yang diberikan siswa.
Kaitan Penilaian Berbasis Kelas dengan PBM
Penilaian kelas yang baik mempersyaratkan adanya keterkaitan langsung dengan efektivitas proses belajar mengajar. PBM akan berjalan dengan efektif apabila didukung oleh penilaian kelas yang efektif oleh guru. Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Keterkaitan dan keterpaduan antara penilaian dan PBM dapat dilihat pada siklus berikut.
PBK dikembangkan untuk mendorong guru agar mengajar lebih sistematikdan terarah, sehingga pihak-phak terkait seperti kepala sekolah, pengawas, peserta didik, maupun orang tua mamu melihat keefektifan proses pembelajaran. PBK ini mampu melibatkan peserta didik dan guru dalam memantau hasil belajar secara berkelanjutan.
Jenis penilaian dalam PBK sangat tergantung pada kompetensi dasar maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum 2004. Secara umum, PBK terdiri atas ulangan harian, pemberian tugas, dan ulangan umum. Penilaian tersebut dilakukan antara lain meliputi: kumpulan kerja siswa (portfolio), hasil karya (product), penugasan (Project), unjuk kerja (performance), dan tes tertulis (paper and pencil test). Setelah melakukan serangkaian kegiatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, maka orang tua siswa akan menerima laporannya secara komunikatif dengan menitikberatkan pada kompetensi yang dicapai siswa di sekolah.
No comments:
Post a Comment