Tips Belajar Akuntansi

Teknik Supervisi Pendidikan

Oleh: Hafis Mu'addab

Ada sejumlah teknik supervisi yang dikemukakan oleh para ahli sesuai dengan sudut pandang dan latar belakang keilmuan mereka. Teknik-teknik supervisi nantinya diharapkan mampu memiliki dampak positif terhadap terbentuknya sikap dan kemampuan/kinerja guru. Supervisi sebagai kegiatan pembinaan guru dapat dilakukan melalui teknik secara individual itu mencakup supervisor mengamati kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung (classroom observasion), eksperimentasi kelas (class experiment), guru mengunjungi guru lain saat pembelajaran berlangsung (class intervisitation), supervisor melakukan percakapan pribadi dengan guru (individual conferency), seleksi mata pelajaran (selected of materials for teaching), dan evaluasi diri (self evaluation).

Mengenai teknik supervisi dapat digolongkan dua kelompok yaitu:

a. Teknik-teknik yang bersifat kelompok

Teknik yang digunakan oleh supervisor terhadap guru dalam suatu kelompok (Sahertian Piet dan Frans Mataheru, 1981). Teknik ini penerapannya antara lain melalui:

Pertemuan orientasi dan penyesuaian bagi guru-guru baru

Pertemuan dalam rapat guru baik secara rutin maupun insidental

Tukar menukar pengalaman (sharing) antar guru dalam sebuah pertemuan yang sudah dipersiapkan

b. Teknik-teknik yang bersifat individual

Yaitu supervisi yang dilakukan dengan cara supervisor datang ke kelas dimana guru sedang mengajar. Kunjungan kelas terdiri dari 3 macam yaitu kunjungan supervisor tanpa pemberitahuan kepada guru sebelumnya, kunjungan kelas dengan memberitahukan kepada guru sebelumnya, dan kunjungan atas dasar permintaan guru kepada supervisor

c. Observasi Kelas (Class Observation)

Yaitu supervisor meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung, agar memperoleh data yang obyektif agar dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugas mengajarnya, baik dalam hal kegiatan guru dan siswa, penggunaan alat dan bahan pelajaran, sikap dan penampilan guru dalam penggunaan metode, dan lingkungan sosial dan fisik sekolah, maupun penunjang lainnya (Sahertian Piet A dan Frans Mataheru, 1981 dalam Rifai, 1982)

d. Percakapan pribadi (Individual Conference)

Yaitu supervisor atau kepala sekolah bekerjasama dengan guru-guru untuk memecahkan masalah profesional guru yang dihadapi dalam PBM (Oteng Sutisna, 1985). Dengan percakapan pribadi antara guru dengan supervisor diharapkan dapat terjalin hubungan insani yang baik. Hubungan ini apabila tumbuh dapat menjadi prasyarat yang paling efektif untuk mensukseskan supervisi pengajaran di sekolah.

Observasi kelas merupakan salah satu teknik dalam supervisi. Dengan teknik ini seorang observer (dalam hal ini tenaga pengawas/kepala sekolah) meninjau, mengamati, memperhatikan dan mencatat data dan fakta baik kuantitatif maupun kualitatif yang berkaitan secara langsung maupun tidak dengan PBM di kelas. Melakukan pengamatan atau observasi memiliki makna tidak sekedar melihat atau mengamati aktivitas guru, melainkan lebih dari itu, yaitu dengan cara melibatkan semua indera, logika, strategi, dan instrumen yang telah divalidasi (Neagley and Evans, 1985).

Hal-hal yang perlu dicatat oleh supervisor adalah: a) suasana kelas, b) cara memulai dan menutup pelajaran, c) kecocokan metode yang dipakai dengan materi pelajaran, d) penggunaan media pendidikan, e) cara mengaktifkan siswa, f) tugas berstruktur yang diberikan untuk menumbuhkan hasil pengirim, g) perkembangan para siswa dari segi afeksi, h) pemahan siswa dari segi kognisi, i) dan kemampuan siswa dalam segi psikomotor. Oleh karena itu waktu yang diperlukan oleh supervisor untuk mengobservasi dalam suatu pertemuan dibutuhkan satu sampai dengan tiga jam berturut-turut (Made Pidarta, 1999).

Hal terpenting lainnya mengapa teknik supervisi observasi kelas dipilih untuk mensupervisi guru adalah: a) yang diamati keseluruhan proses belajar mengajar dalam satu pertemuan, dan bukan sampel-sampel PBM yang diinginkan, b) untuk mengetahui aktivitas belajar mengajar secara keseluruhan, bukan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas khusus, c) supervisor tidak boleh berpartisipasi dalam PBM, d) dilakukan pada waktu pelajaran berlangsung.

Adapun tahapan dari pelaksanaan supervisi observasi kelas adalah:

Tahap Perencanaan observasi

Agar observasi kelas mencapai hasil yang optimal, supervisor harus mampu merencanakan observasi kelas, mampu merumuskan prosedur-prosedur yang harus dilakukan, mampu menyusun format observasi mampu berunding dan bekerjasama dengan guru, dapat merekam informasi tentang unjuk kerja guru dengan menggunakan format instrumen observasi, mampu mengumpulkan hasil observasi kelas untuk keperluan melakukan langkah-langkah tindak lanjut (Depdikbud, 1986). Jenis atau ragam observasi juga sebaiknya direncanakan sejak awal apakah sistem dadakan, terjadual, atau permintaan, karena hal ini berpengaruh terhadap instrumen yang dipakai.



Tahap Pelaksanaan observasi

Langkah penting yang pertama ditempuh oleh supervisor adalah penciptaan pra kondisi observasi. Langkah ini ditujukan dengan penciptaan suasana kerja yang akrab antara supervisor dengan guru, pengenalan latar belakang guru, pengenalan latar belakang murid, atau hal-hal serupa lainnya. Langkah ini ditempuh guna menciptakan situasi yang kondusif bagi pelaksanaan observasi yang efektif dan efisien sehingga data-fakta yang terkumpul mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Dalam melaksanakan observasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan (Nurtain, 1989), yaitu: 1) kelengkapan catatan, 2) fokus, 3) mencatat komentar, 4) Pola perilaku mengajar tertentu, dan 5) membuat guru tidak merasa gelisah.



Tahap Tindak Lanjut

Langkah penting pada tahap ini adalah mengolah semua data dan fakta yang telah terkumpul melalui instrumen, sehingga siap disajikan untuk dianalisis dan atau didokumentasikan. Kegiatan pengolahan data-fakta sampai siap disajikan, dianalisis, dan akhirnya menjadi bahan penting pengambilan kebijakan dan atau didokumentasikan, merupakan langkah penting dan menjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan observasi.
Share:

No comments:

Post a Comment