Sesuatu yang berkaitan erat dengan minat baca adalah kegemaran membaca, tidak tumbuh dengan sendirinya, peranan sekolah dalam menumbuhkan kegemaran membaca sangat penting (Burhan, 1971:130). Dengan demikian para guru hendaknya dapat menyadarkan dan menumbuhkan minat baca.
Minat baca ini lebih berharga daripada kebiasaan membaca, sebab bila hanya kebiasaan, tanpa adanya minat maka membaca itu akan sia-sia. Hal ini terbukti banyak orang yang tertarik untuk membaca buku walaupun pada mulanya tidak mempunyai kebiaan membaca.
Dengan membaca jelas sekali kita lihat perbedaan antara membaca yang penuh dengan minat atau membaca karena keharusan atau kewajiban. Perbedaan yang nampak adalah pada umumnya kalau penuh minat, dikerjakan sungguh-sungguh dan penuh harapan, sedang membaca atas kewajiban seolah-olah ada unsur paksaan. Atas dasar inilah perlu kiranya minat baca itu ditumbuhkan dan terus dipupuk dikalangan anak kita (Sukardi, 1986 : 106).
Kurangnya minat baca disebabkan oleh banyak hal, salah satu sebab yang utama adalah karena anak tidak mempunyai teman yang mempunyai minat yang sama. Disamping itu juga dipengaruhi oleh keadaan diri orang itu sendiri. Karena itu minat baca perlu dikembangkan sejak dini.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Manfaat serta fungsi keempat aspek tersebut jelas sangat berbeda, namun tidak dapat dipisah-pisahkan karena pada akhirnya tujuan keempat aspek tersebut hanya menuju pada satu hal yaitu ketrampilan berbahasa. Jadi seseorang dikatakan terampil berbahasa apabila terampil membaca, terampil menyimak, terampil berbicara dan terampil menulis.
Membaca merupakan istilah yang mengandung pengerian yang luas yang tidak selalu sama bagi setiap orang. Ada sebagian orang yang menyatakan bahwa membaca adalah melisankan kalimat yang tertulis. Membaca merupakan suatu proses mengolah secara kritis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh dan mendalam tentang isi suatu bacaan. Agar dapat mendalami suatu bacaan seorang pembaca perlu mengunakan seluruh kemampuannya dalam rangka mencerna isi bacaan.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mempeoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penukis melalui kata atau bahasa tulis (H.G. Tarijan 1085:7).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang merupakan bagian dari proses untuk memecah kode bahasa yang berupa lambang-lambang verbal yang mengikuti suatu konvensi tertentu yang membetuk bacaan.
Macam-macam membaca biasanya didasarkan pada tujuan pembaca, karena setiap aspek kehidupan mempunyai aspek tujuan sendiri. Maka macam-macam membaca sangat beragam sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pembaca dalam setiap aspek kehidupan membaca. Secara umum garis besar membaca ada dua macam yaitu:
- membaca nyaring/bersuara, ialah kegiatan membaca yang merupakan alat untuk menangkap serta memahami informasi pikiran dan perasaan. Membaca nyaring ialah suatu kegiatan untuk membagi informasi kepada orang lain. Kegiatan ini dilakukan dengan menyuarakan bahan bacaan dengan kecepatan dan lafalan, seperti orang berbicara. kegiatan memcara nyaring tidak sama dengan membaca bersuara pada pembaca permulaan.
- Membaca dalam hati atau pemahaman, ialah membaca tanpa bersuara yang meupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi, khususnya untuk diri pembaca. Kegiatan yang dilakukan adalah membaca tanpa suara dan memahami isi bacaan yang dimagsud untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan masing-masing.
Membaca dalam hati terdiri dari dua macam yaitu:
- Membaca intensif, ialah jenis membaca yang memerlukan bantuan guru atau program pelajaran yang harus disajikan dalam kelas. Merupakan studi bersama, telah teliti dan penanganan terperinci terhadap suatu tugas yang terdiri atas dua sampai empat halaman setiap hari.
- Membaca ekstensif, ialah program pelajaran membaca yang dilakukan diluar kelas dengan cara membaca singkat yang meliputi survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. Dengan demikian raional membaca estensif merupakan kelanjutan membaca intensif.
Secara umum tujuan membaca antara lain:
- Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan yang telah dilakukan sang tokoh untuk memecahkan masalah.
- Membaca untuk mengetahui topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita , dan apa yang dipelajari sang tokoh untuk mencapai tujuan.
- Membaca untuk mengetahui dan menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, tahap-tahap yang dibuat untuk memecahkan masalah atau adegan yang terjadi.
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi mencakup isi dan memahami makna bacaan, diantaranya adalah untuk:
- memperoleh rincian tentang fakta yang ada dalam bacaan
- memperoleh ide-ide atau gagasan
- mengetahui suatu susunan bacaan
- dapat menarik suatu kesimpulan
- dapat mengklasifikaikan ide-ide tertentu
- memberikan penilaian atau evaluasi
- membandingkan atau mempertentangkan (Tarigan,1979:9)
Kegiatan membaca menuntut adanya beberapa keterampilan, antara lain: keterampilan menggerakkan mata, keterampilan mengamati, memahami, memikirkan serta menginterprestasikan isi dari wacana.
Dapat dikatakan membaca bukan hanya menyuarakan lambang-lambang serta tulisan. Membaca menurut seseorang untuk memahami isi wacana. Dari kegiatan membaca terkandung beberapa kesimpulan tentang tujuan membaca, yaitu: 1) Membaca buku-buku pengetahuan bertujuan memahami isi buku bacaan tersubut,
2) Membaca buku humor atau komedi bertujuan untuk menghibur.
No comments:
Post a Comment