Tips Belajar Akuntansi

Karya Tulis Ilmiah Sebagai Proses Peningkatan Kompetensi Guru (bagian 2)

Oleh: Hafis Mu'addab


Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang sedikitnya memenuhi tiga syarat, yakni: 1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah, 2. Langkah pengerjaannya dijiwai serta menggunakan metode (berfikir) ilmiah, dan 3. Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan. Karya tulis dapat dikerjakan secara pribadi maupun kelompok, akan tetapi sebagai sebuah karya yang akan dinilai dan menambah angka kredit maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:




  1. Keaslian penulisan karya ilmiah


Karya tulis ilmiah adalah merupakan karya guru yang bersangkutan yang tidak boleh sama atau menjiplak karya orang lain atau bahkan dikerjakan oleh orang lain. Indikator lain dalam menentukan keaslian karya tulis ilmiah adalah konsistensi permasalahan yang diungkap, masalah yang diteliti harus sesuai dengan dengan tugas dan bidang yang dimiliki, atau tanggal pembuatan yang tidak sesuai dengan tanggal pengesahan karya tulis tersebut. Oleh sebab itu untuk membuktikan keaslian karya yang dibuatnya karya tulis harus dilengkapi dengan surat-surat keterangan penelitian yang disahkan oleh lembaga/instansi dimana pelaksanaan penelitian dilakukan.





  1. Legalitas karya tulis


Karya tulis yang telah disusun harus telah disahkan oleh kepala sekolah, kepala perpustakaan atau lembaga pengembangan profesi. Hal merupakan persyaratan pokok sebab betapapun baiknya sebuah karya namun apabila belum disahkan oleh kepala sekolah atau lembaga yang terkait lainnya maka karya tersebut tidak dapat diajukan.





  1. Permasalahan yang diteliti


Tema penelitian yang dilakukan oleh para guru pada umumnya masih “amat klasik”. Pada umumnya tema penelitan jarang sekali yang bersifat inovasi, sering kali hanya mengkaji hubungan dari sesuatu yang sebenarnya tidak dapat diubah dan merupakan tema yang telah diteliti oleh orang lain. Oleh sebab itu terdapat kesan tema penelitian diulang-ulang dan perbedaan yang ada hanya sebatas penambahan kajian atau bahkan obyek penelitian yang berbeda namun temanya sama saja. Penelitian yang bersifat inovasi atau ide baru jarang sekali muncul, padahal tema penelitian semacam inilah yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan hari ini.





  1. Sistematika/format atau kerangka karya ilmiah


Setiap jenis karya tulis memiliki sistematika tersendiri yang pasti berbeda sesuai dengan jenis karya tulis yang ada. Melalui sistematika yang digunakan dapat diketahui dan kemudian dikelompokkan karya tulis ini termasuk kategori karya tulisi apa, dan selanjutnya baru dilakukan penilaian kelayakan. Dari semua karya tulis yang telah disusun oleh guru, rata-rata sulit untuk dikategorikan atau dengan kata lain sistematika penulisannya tumpang tindih. Untuk itu diharapkan para guru yang hendak menyusun karya tulis perlu memperhatikan istematika karya tulis apa yang hendak disusunnya.





  1. Landasan teori yang digunakan


Setiap karya tulis ilmiah disusun untuk mengarah pada suatu kesimpulan atau hasil, untuk itulah sebagai alat analisisnya maka diperlukan landasan teori. Oleh sebab itu perlu ada konsistensi antara permasalahan, tujuan penelitian dengan teori yang digunakan. Atau bahkan untuk memudahkan penyimpulan sebuah karya tulis dapat menggunakan lebih dari satu lanadasan teori meskipun variabel penelitiannya hanya satu.





  1. Pembahasan


Utamanya dalam pengembangan profesi yang menulis karya tulis ilmiah yang yang berbentuk makalah baik gagasan sendiri atau yang akan diseminarkan pembahasan masalah diharapkan jelas dan tajam. Namun apa yang terjadi justru kebalikannya, mayoritas karya tulis yang dihasilkan kabur bahkan tidak fokus atau bahkan cenderung lemah. Oleh sebab itu perlu kesesuaian antara konsep yang digunakan sebagai acuan dengan kajian masalah yang sedang dibahas.



Meski sepintas persyaratan kelayakan karya ilmiah tidak terlalu berat, namun banyak dari karya yang dikirimkan ternyata jauh dari layak meski dari segi jumlah karya ilmiah yang ditulis cukup besar. Mayoritas kelemahan karya ilmiah ini hampir menyeluruh dalam ke enam aspek penilaian diatas.

Share:

No comments:

Post a Comment